Perbankan Syariah Kian Sulit Keluar dari Target Pangsa 5%

Target pangsa pasar perbankan syariah sebesar lima persen telah dicanangkan diraih pada 2008 silam. Namun, nyatanya pangsa pasar masih di kisaran empat persen.

Bank-Mandiri-SyariahKetua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, mengatakan perekonomian Indonesia saat ini dan di berbagai macam emerging market seluruh dunia mengalami tekanan akibat dinamika perekonomian global, sehingga pertumbuhan ekonomi pun mengalami perlambatan. “Mau tidak mau ini mempengaruhi kinerja industri keuangan termasuk keuangan syariah,” kata Muliaman.

Ia menambahkan industri keuangan syariah mengalami perlambatan pertumbuhan, khususnya perbankan syariah. “Sehingga semakin sulit kita bisa keluar dari batasan lima persen pangsa pasar yang selama ini kita ingin capai dan tingkatkan,” tukas Muliaman. Baca: Asuransi Syariah Marketnya Luar Biasa, Namun Butuh Inovasi Untuk Leading

Padahal, lanjutnya, banyak pihak mengatakan Indonesia punya potensi besar untuk memiliki industri keuangan syariah besar dan peluang menjadi hub bagi keuangan Islam global. “Kita punya penduduk muslim besar dan memiliki potensi yang semua orang percaya Indonesia punya potensi yang cukup besar,” ujar Muliaman. Baca: Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah melalui Baitul Maal Masjid

Muliaman memaparkan berdasar Islamic Finance Index, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara berpenduduk mayoritas muslim yang dianggap punya lingkungan mendukung bagi pengembangans sektor jasa keuangan syariah. “Kami menyadari akan potensi tersebut tapi apakah kita semua telah berusaha sekuatnya sesuai best effort yang kita miliki untuk mengambil manfaat dari potensi tersebut? Ini pertanyaan besar yang harus dijawab bersama,” ujarnya, sembari menegaskan OJK punya komitmen kuat untuk menumbuhkembangkan ekonomi syariah di amssa mendatang.

Hingga Juni 2015 aset perbankan syariah Indonesia tercatat telah mencapai Rp 279,1 triliun. Sementara dana pihak ketiga Rp 220 triliun dan pembiayaan Rp 209,3 triliun. Dilihat dari rasio keuangannya perbankan syariah memiliki rasio kecukupan modal sebesar 14,09 persen dan rasio pembiayaan bermasalah 4,73 persen.