Kegiatan di gerai salah satu bank syariah. Foto: Bank Syariah Bukopin

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Bank Syariah Tumbuh Optimal

Di tengah melambatnya perekonomian, perbankan syariah perlu melakukan turn around.

Industri perbankan syariah Indonesia menghadapi sejumlah tantangan di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi belakangan ini. Tak hanya penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga yang menurun, tetapi juga memburuknya kualitas aset dan masih tidak efisiennya perbankan syariah.

Menghadapi hal tersebut, perbankan syariah pun dinilai perlu melakukan turn around. Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, dalam konteks turn around agar bank syariah bisa berputar dengan kecepatan optimal, maka ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu kualitas aset, membangun pondasi keuangan, meningkatkan kapasitas pertumbuhan dan efisiensi operasional.

Dalam hal kualitas aset, penguatan manajemen risiko menjadi jembatan untuk bertahan dan berkelanjutan. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan kebijakan, sistem dan implementasi manajemen risiko, penetapan target pasar (segmen, size, sektor, industri, region) yang sesuai kapasitas, serta penguatan budaya risiko dari seluruh unit organisasi.

“Untuk pondasi keuangan pastikan ada penambahan modal dalam waktu dekat, apakah dari induk, investor strategis, atau kalau tidak dari keduanya, maka pastikan mempertahankan return on asset dan return on equity untuk mempertahankan ekspektasi pasar pada saat kita masuk ke pasar kalau mau menerbitkan sukuk,” paparnya dalam Seminar Turn Around Industri Keuangan Syariah Berjalan Di Tengah Kelesuan Ekonomi, Jumat (30/9).

Sementara, untuk peningkatan kapasitas pertumbuhan, ia menegaskan agar perbankan syariah fokus pada segmen yang menjadi core bisnis. “Selain itu, lakukan ekspansi yang prudent dan wajar, optimalisasi potensi dan SDM jaringan, memperluas sinergi bisnis dalam konglomerasi dan lihat peluang melalui spin off dan konversi,” ujar Imam.

Lakukan ekspansi yang prudent dan wajar, optimalisasi potensi dan SDM jaringan Click To Tweet

Di sisi efisiensi operasional, Imam menambahkan peningkatan efisiensi akan meningkatkan daya saing. Di sini bank syariah harus berani mengambil langkah menutup jaringan yang tidak produktif hingga menghentikan penjualan produk/bisnis yang kurang menguntungkan. “Misalnya produk gadai sudah tidak kami jual lagi karena itu tidak menjadi core business kami,” katanya.