Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Syariah – Ngatari dalam acara webinar BRI Syariah, Senin (5/10) di Jakarta.
Menurut Ngatari, hingga Agustus 2020 BRI Syariah tercatat meraih laba bersih sebesar Rp 168 miliar, atau terdapat peningkatan signifikan 158,46% secara tahunan (year on year/yoy). “Pembentukan laba ditopang pendapatan penyaluran dana yang mencapai Rp1,94 triliun, atau tumbuh 19,75 persen year on year,” jelas Ngatari dalam kesempatan tersebut.
Ngatari lalu menyampaikan, kinerja positif tersebut di atas mencerminkan, bahwa ekonomi dan keuangan syariah terbukti mampu bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19.
“Ekonomi dan keuangan syariah berpotensi menjadi salah satu solusi memulihkan perekonomian nasional,” kata Ngatari.
Namun demikian, lanjut Ngatari, dari sisi industri, kinerja positif saja belum cukup guna memaksimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah.
Menurut Ngatari, masih banyak yang harus dilakukan, dan yang paling utama adalah meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang saat ini masih di angka 16,3% dari skala 100%.
Ngatari menambahkan, dengan masih rendahnya literasi ekonomi dan keuangan syariah, maka hal itu mencerminkan, bahwa masih banyaknya ruang yang harus diisi guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah.