Para pembicara webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus di Jakarta.

BNI Syariah Gelar ELSYA MES Goes To Campus Universitas Andalas

BNI Syariah bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) baru-baru ini di Jakarta menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus. Webinar yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda.

Hadir sebagai narasumber, SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah – Babas Bastaman dan Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas – Mohamad Fany Alfarisy. Turut hadir memberikan sambutan, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas – Efa Yonnedi dan Wakil Sekretaris II PP MES – Tribuana Tunggadewi.

Materi ELSYA MES Goes To Campus dengan tema “Peran Perbankan Syariah dalam Mendukung UMKM Daerah di Tengah Pandemi COVID-19″ diantaranya adalah terkait Kolaborasi Perbankan Syariah dan UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Syariah.

SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah – Babas Bastaman dalam materinya menyampaikan UMKM merupakan motor utama pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

“Keterlibatan UMKM ini menjadi ujung tombak ekonomi Indonesia dan membangkitkan konsumsi masyarakat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank syariah hadir sebagai mitra dalam membangun UMKM dengan prinsip halal, berkah, bernilai tambah, dan hasanah,” kata Babas Bastaman.

Berdasarkan Global Islamic Economy Report, potensi ekosistem halal di Indonesia yang terdiri dari halal food, modest fashion, halal media, halal tourism, halal healthcare, halal cosmetics, serta hajj & umrah mencapai Rp3.000 triliun. Untuk menangkap peluang ini, BNI Syariah mempunyai produk perbankan syariah yang hasanah untuk UMKM diantaranya pembiayaan modal kerja, supply chain financing, cash management and transactional.

Menurut Babas Bastaman, BNI Syariah telah meluncurkan pembiayaan  BNI KUR iB Hasanah dengan suku bunga 6% efektif per tahun atau margin anuitas/flat yang setara. Untuk memaksimalkan produk BNI KUR iB Hasanah, BNI Syariah mempunyai program Awal Kebaikan KUR (AKUR Hasanah). Program ini diharapkan dapat mengoptimalisasi promosi serta menarik minat calon nasabah.

Untuk mendorong transaksi dan memperluas pasar UMKM, lanjut Babas, BNI Syariah menyediakan produk dan layanan melalui inovasi digital diantaranya adalah BNI iB Hasanah Card untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui kartu pembiayaan. BNI iB Hasanah Card  juga bisa digunakan untuk bertransaksi di merchant dengan bidang usaha halal.

BNI Syariah juga mengembangkan uang elektronik HasanahKu yang menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system. HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf.

Untuk kenyamanan nasabah bertransaksi saat pandemi COVID-19, BNI Syariah juga menghimbau segenap nasabah menggunakan layanan E-Banking (BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking).

Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy menyebut kontribusi sektor UMKM terhadap total produk domestik bruto sebesar 60,3%.

“Namun dari 64,2 juta UMKM ini hanya 11% yang menggunakan pembiayaan perbankan,” kata Mohamad Fany Alfarisy.

Meskipun inklusi keuangan syariah masih kecil, menurut Mohamad Fany Alfarisy, keuangan syariah mempunyai berbagai pilihan kontrak atau akad yang mendukung pengembangan sektor UMKM.

“Oleh karena itu perbankan syariah mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan sektor UMKM,” lanjut Mohamad.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas – Efa Yonnedi dalam sambutannya menekankan pentingnya membantu UMKM bangkit di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

“Perlu ada peran perbankan syariah yang besar untuk membantu bangkit di masa krisis,”kata Efa Yonnedi.

Efa Yonnedi juga berharap kerjasama dan kemitraan dengan MES bisa dilanjutkan kedepan untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait keuangan syariah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris II PP MES, Tribuana Tunggadewi menyampaikan bahwa masyarakat ekonomi syariah (MES) adalah organisasi yang berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah.

“Kami hadir sebagai organisasi yang merangkul, menghimpun dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan,” kata Tribuana. Harapannya pandemi COVID-19 bisa cepat berakhir sehingga bisa meningkatkan momentum kebangkitan pemulihan ekonomi nasional.

Kegiatan ELSYA MES Goes To Campus mengacu pada POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau masyarakat Bab II Pasal 2, dimana Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan.