“Bank Tanpa Kantor Cabang” Resmi Diluncurkan OJK

OJK akhirnya meresmikan program Laku Pandai. Program “bank tanpa kantor cabang” ini diharapkan akan mampu mencakup 75 persen wilayah Indonesia.

OJKOtoritas Jasa Keuangan (OJK) memulai program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) di Jakarta. Program Laku Pandai ini rencana penyelenggaraannya pada tahun 2015 telah diajukan oleh 17 bank. Pada tahap awal ada empat bank yang sudah mendapatkan persetujuan dan akan meluncurkan program ini dalam waktu dekat yaitu BRI, Bank Mandiri, BTPN dan BCA.

Dari empat bank itu, ditargetkan selama tahun 2015 akan direkrut sekitar 128.039 agen. Sementara jika 13 bank lain ikut mulai menjalankan program Laku Pandai pada tahun ini, diperkirakan jumlah agen Laku Pandai pada tahun ini mencapai 350.000 dengan cakupan 75 persen wilayah di seluruh Indonesia.

“Dalam tiga tahun ke depan, saya perkirakan agen-agen Laku Pandai akan ada di semua wilayah Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad Muliaman.

Selain Muliaman, hadir dalam jumpa pers itu, Deputi Komisioner Pengawas Bank I Mulya Siregar, dan jajaran Direksi BRI, Bank Mandiri, BTPN dan BCA.

Muliaman menjelaskan, bahwa program Laku Pandai ini diharapkan dapat mendukung program keuangan inklusif sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia yang dicanangkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada bulan Juni 2012.

Program keuangan inklusif dirancang mengingat masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal, menggunakan, atau mendapatkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya, antara lain karena bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari kantor bank atau adanya biaya atau persyaratan yang memberatkan.

“Laku Pandai akan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat terjangkau layanan keuangan saat ini,” kata Muliaman.

Menurut Muliaman, Laku Pandai diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyimpan dan memanfaatkan uang yang dimilikinya dengan lebih murah, aman dan cepat. Nasabah, setelah menabung secara berkala dan dinilai baik oleh bank bisa mengajukan kredit atau pembiayaan mikro untuk tujuan produktif dan mendukung keuangan inklusif.

“Masyarakat diharapkan juga bisa terbebas dari jerat lintah darat yang selama ini menyulitkan kehidupan mereka dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi. Selain itu, masyarakat nantinya juga bisa membeli polis asuransi mikro dari agen yang telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi,” lanjut Muliaman.

Lebih lanjut Muliaman, sejalan dengan perluasan akses keuangan ke masyarakat ini, OJK bersama industri jasa keuangan akan terus mengintensifkan pemberian edukasi mengenai manfaat produk dan layanan sektor keuangan serta perencanaan keuangan yang baik ke masyarakat, sehingga kehadiran layanan sektor keuangan benar-benar memberikan peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat.

“Dengan semakin banyaknya anggota berbagai kelompok masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia menggunakan layanan keuangan atau perbankan, diharapkan kegiatan ekonomi masyarakat dapat semakin lancar sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antarwilayah di Indonesia terutama antara desa–kota,” ujar Muliaman lagi.

Produk yang disediakan Laku Pandai adalah: Tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account (BSA), Kredit/Pembiayaan kepada Nasabah Mikro, dan Produk keuangan lainnya seperti Asuransi Mikro.

Sementara itu Tabungan yang memiliki karakteristik BSA antara lain: -Tanpa batas minimum baik untuk saldo maupun transaksi setor tunai, -Batas maksimum saldo dan transaksi pendebetan rekening (a.l. tarik tunai) yang ditetapkan oleh Bank namun kedua batas tersebut tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan di Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), yaitu untuk saldo setiap saat maksimum Rp20juta dan untuk transaksi debet kumulatif selama sebulan maksimum Rp5juta), -Tanpa biaya administrasi bulanan dan tidak dikenakan biaya untuk pembukaan dan penutupan rekening, dan transaksi pengkreditan rekening (a.l.setor tunai).

Dengan tabungan berkarakteristik BSA itu maka masyarakat dapat menyimpan uangnya di bank tanpa khawatir saldo tabungannya berkurang karena biaya administrasi rekening bahkan tetap memperoleh bunga tabungan dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain itu, masyarakat dapat melakukan transaksi tanpa harus ke lokasi kantor bank, melainkan cukup mengunjungi lokasi agen Laku Pandai yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.

Program Laku Pandai akan mulai dijalankan oleh empat bank yaitu BRI di Jayapura pada 27 Maret 2015, Bank Mandiri di Gowa Sulawesi Selatan 28 Maret 2015, BTPN pada 30 Maret 2015 dan BCA di Grobogan Jawa Tengah pada 6 April 2015.
*