Bank Muamalat Bidik Pemesanan Sukuk Ritel Rp 600 Miliar

Bank Muamalat menjadi salah satu dari 26 agen penjual sukuk ritel.

sukukritel-300x200Pemerintah akan mulai membuka penawaran sukuk ritel pada 19 Februari hingga 4 Maret 2016. Pada masa penawaran sukuk ritel seri SR-008 ini, masyarakat dapat membelinya melalui 26 agen penjual yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Salah satunya adalah Bank Muamalat Indonesia.

Menjelang pembukaan penawaran sukuk ritel, Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Endy Abdurrahman mengatakan, pihaknya cukup gencar melakukan persiapan internal untuk memasarkan sukuk ritel. “Persiapan internal kami lakukan di pusat aktivitas di seluruh Indonesia,” katanya saat ditemui MySharing usai CSR Visit for Hope Bank Muamalat di Rumah Autis, Selasa (16/2).

Ia menjelaskan pegawai divisi tim penjualan Bank Muamalat telah mendapat pemaparan pelatihan dan pengetahuan dasar tentang apa itu sukuk ritel dan manfaatnya pada para penabung atau pemegang sukuk. Dengan demikian, tim Bank Muamalat akan dapat memberikan penjelasan menyeluruh tentang investasi di sukuk ritel.

Di tahun ini Bank Muamalat pun menargetkan pembelian sukuk ritel oleh investor mencapai angka Rp 600 miliar. “Target kami kalau tidak salah minimal Rp 600 miliar dan kami selalu oversubscribe. Mudah-mudahan tahun ini kami bisa melebihi kuota yang diberikan,” cetus Endy.

Menanggapi imbauan pemerintah agar pemasaran sukuk ritel dapat lebih menjangkau Indonesia Timur, Endy menyatakan pihaknya akan mendukung program pemerintah tersebut. “Kami punya 457 kantor cabang tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Di Papua kami ada tiga cabang, selain itu ada pula di Ternate, Maluku, Nusa Tenggara, jadi tentu kami akan mendukung program pemerintah dan ini bukan hanya untuk aktivitas penyebaran ekonomi, tapi menyebarkan juga program pemerintah yang berbasis syariah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengatakan, Indonesia Timur menjadi perhatian khusus pemerintah demi menarik perhatian investor. Sebagai catatan, pada penerbitan Sukuk Ritel SR-007 tahun lalu, investor sebagian besar berada Indonesia bagian barat kecuali DKI Jakarta dengan jumlah investor 17.168 orang, sementara di Indonesia bagian timur jumlah investornya hanya 159 orang. Baca: Pemerintah Dorong Partisipasi Indonesia Timur di Sukuk Ritel